Secabik suratan sesal
Assalamualaikum
teman-teman ku semua..
Semua pasti sudah
pernah nengok atau membaca blog ku ini, aku minta maaf banget aku pernah lupa
dengan kewajibanku dan amanahku sama kalian semua, aku juga minta maaf buat
kedua orang tua ku kalau aku tidak mengikuti saran keduanya..
Sungguh indah ternyata
ketika aku kembali mengikuti alur yang dahulu ingin aku rasakan, tenang rasanya
ketika menyelesaikan masalah bersama ketimbang menikmati dan mersakan beban
untuk diri sendiri..
Dahulu aku memang
pernah kecewa dengan teman-teman ku yang seakan acuh-tak acuh kepadaku,
terkadang aku merasa sia-sia sudah hidupku ini dengan apa yang pernah aku
jalani..
Ku kira pilihanku akan
selamanya tepat ternyata itu hanya sebuah sandungan yang sakitnya menempel dihati
dan terasa sampai saat ini, semua kesalahanku ingin aku lupakan, tapi tak
mampu..
Aku tak pernah menjadi
sempurna di jalan yang memang bukan jalan untukku. Dahulu awalnya terasa indah,
bahagia, dan menantang, tapi ditenga-tengah pun hambatan datang, seakan-akan
ombak yang terus mendorong tubuhku tapi aku masih dapat bertahan bagaikan batu
karang, diakhir kisahpun aku masih percaya kalau ombak itu akan tenang pada
saatnya.. tapi bukan tenag tapi ombak itupun datang dan menyapu semua impian
semu yang pernah aku goreskan di lubuk hatiku yang dalam.. aku pun jatuh dan
merasakan terkikisnya hati ini bagaikan batu karang yang terkikis gelombang..
Saat itupun aku masih
berusaha untuk menunggu matahari bergeser agar musim berganti , tapi akupun tak
sanggup karena lautan mengirimkan gelombang yang lebih besar seakan ingin
mengabarkan bahwa hidupku telah habis.. dan pada akhirnya aku melihat mentari
yang baru muncul, tapi akupun belum mampu untuk menggapainya karena ombak masih
tinggi menutupi mataku dan relung hatiku..
Akupun terhempas dan
tahu bahwa memang pilihan hidupku tak lagi bersahabat, dalam diamku hanyut
dalam gelombang dan tak tahu harus apalagi. Didalam kegelisahan dan
keputusasaanku, mentari datang lebih cepat dan segera menarikku untuk
memberikan sinarnya. Akupun melihat cahaya, cahaya yang beda yang tak pernah
aku lihat sebelumnya, bahkan dari awal aku menginjakkan kakiku dibibir pantai
ini, pantai ilmu. Akupun berdiri kembali, hatiku yang berlubang lambat laun
bangkit dan luka itupun tertutup, kini aku hanya bisa menyesal untuk masa
laluku, tapi aku akan berusaha memperbaiki masa depanku.
Terimakasih Ya Allah,
engkau telah memberikan sahabat-sahabat yang menggandengku kembali untuk
berdiri dan menjauhi lautan yang ganas,
Ini lah aku Aliya Izet
Begovic Yahya
Aku bukan manusia
soleh dan sempurna, salahku banyak kawan, maafkan aku, maafkan aku bapak dan
ibu, karena aku telah melupakan nasihatmu.. kini aku pulang, pulang dalam
restumu..
Maafkan aku kawan,
tettaplah genggam tanganku untuk masa depan…
sudah aku tak mau mengulanginya, aku menyesal dan trauma..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar